Hallo sobat Aica, selamat datang di artikel POV (Point Of View) yang akan membahas seputar kesan dan pandangan dari rekan-rekan pegiat Interior Design dan arsitektur mengenai produk-produk AICA. Di edisi pertama ini AICA melakukan sesi interview dengan HaloNuma, tim desain interior yang berlokasi di Jakarta.
HaloNuma sendiri merupakan biro desain interior yang diprakarsai oleh Fadhil dan Rini, yang keduanya memiliki background arsitek dan desain interior. Dengan semangat awal untuk dapat menerapkan berbagai ilmu yang diperoleh selama pendidikan terhadap pembangunan bangsa, serta didorong oleh permintaan dan dukungan orang-orang terdekat, HaloNuma tumbuh mandiri dengan cepat dan kini memiliki ciri khas desainnya tersendiri.
“Numa itu artinya indah/cantik. Sehingga harapan kita dalam nama ini adalah kita bisa merealisasikan segala kebutuhan klien dengan indah dan cantik.” Ucap Rini yang mewakili sesi interview pada edisi pertama POV kali ini. Tambahnya, Numa berasal dari bahasa Arab dan ditambahkan kata “Halo” agar lebih catchy dan mudah diingat.
HaloNuma dikenal dengan desain Skandinavia dan Nordic-nya yang identic, ditambahkan dengan aksen-aksen “melengkung” yang bahkan saking melekatnya hingga disebut ciri khas Numa.
“Namun tetap, dapat pengaplikasiannya kita menyesuaikan dengan request klien, tidak serta merta kita memaksakan ciri khas kita harus masuk didalam desain tersebut, diskusi dan komunikasi tetap yang utama.” Tutur Rini saat ditanyai tentang ciri khas Numa dalam desain.
Aksen melengkung tersebut sebenarnya tercipta dengan tidak sengaja yang ternyata disukai oleh banyak klien dari HaloNuma sehingga malah menjadi nilai kuat dalam setiap desain-desain mereka. Aksen ini biasa ditemui dalam bentuk cermin, panel dinding, sudutan furniture hingga area wall panel, memberikan nuansa dinamis dan fleksibel dalam desain suatu ruangan.
Rini mengatakan, dalam menentukan desain sebuah project timnya selalu mengutamakan kebutuhan klien. Sehingga proses brainstorming menjadi kunci selarasnya keinginan klien dengan ide fungsi dan estetika yang diajukan oleh tim HaloNuma.
“Nah yang paling menantang adalah kalau ada keinginan klien yang agak sedikit terhambat realisasinya karena ada struktur sipil, misalnya pintu atau jendela, atau tiang. Kita sebagai desainer harus memikirkan bagaimana mewujudkan keinginan tersebut tanpa mengubah struktur sipil terlalu banyak.” Tutur Rini.
Hal ini lazim terjadi karena biasanya struktur sipil sudah ada lebih dulu ketimbangan pekerjaan interior, dan banyak bangunan yang tidak melakukan plotting interior sejak awal proyek, sehingga membutuhkan kelihaian seorang interior desainer untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Rini dan HaloNuma punya cara untuk mengatasi situasi tersebut, saksikan informasi selengkapnya di channel YouTube Aica Indonesia Official pada video berikut:
https://youtu.be/L9-5RhhIy_U?si=0Oqv1kfY0OChY29p
Demikian untuk edisi pertama artikel POV dari AICA, jangan lupa untuk subscribe channel Youtube Aica Indonesia Official untuk update informasi dan inspirasi project terbaru dari Aica Indonesia. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
BAGIKAN