Di era modern ini, banyak sekali jenis lem atau perekat yang beredar dipasaran, tentunya dengan keunggulan dan kegunaannya yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya.
Salah satu jenis lem yang hingga saat ini masih eksis adalah "Lem Kuning". Lem sintetis yang satu ini biasanya berbahan dasar solvent (solvent-based), namun ada juga yang berbasis air (water-based). Lem jenis ini disebut "lem kuning" pada dasarnya adalah karena wujud fisik lemnya yang biasanya berwarna kuning, meskipun kini banyak brand yang memproduksi lem jenis ini, namun tetap mayoritas wujud fisik lemnya berwarna kuning.
Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai cara menggunakan lem kuning yang benar untuk mendapatkan hasil dan daya rekat yang maksimal, dilengkapi dengan penjelasan mengenai kegunaan dan keunggulan dari lem kuning itu sendiri.
Diantara anda mungkin ada yang bertanya "Apa kegunaan dari lem kuning?" atau "apa bedanya dengan lem jenis lain?". Lem kuning merupakan lem sintetis yang biasa digunakan untuk merekatkan berbagai jenis material seperti High Pressure Laminates (HPL), material kayu, karton, kertas hingga bahan karet dan kulit sintetis.
Dengan daya rekat yang kuat dan hasil yang tahan lama, lem jenis ini masih menjadi pilihan utama bagi para pegiat industri kerajinan, perkayuan dan furniture hingga pekerjaan rumah tangga.
Sebelum memasuki tips cara menggunakan lem kuning yang benar, berikut adalah keunggulan lem kuning yang seringkali menjadi pertimbangan utama dalam penggunaannya.
Lem kuning seringkali dipilih karena kekuatan daya rekatnya yang teruji. Lem ini sangat bisa diandalkan untuk menghasilkan daya rekat tinggi apabila diaplikasikan dengan cara yang benar.
Jika anda berkunjung ke toko material bangunan sudah pasti anda dapat menemukan jenis lem ini dengan beragam brand. Selain di toko material bangunan, beberapa brand bisa anda temukan juga di mini market dan toko Alat Tulis Kantor (ATK).
Keunggulan selanjutnya adalah lem kuning diketahui memiliki waktu pengeringan yang cepat. Tentu saja setiap brand dan varian memiliki waktu pengeringan yang berbeda-beda, ini menjadi salah satu yang harus sangat anda perhatikan ketika memilih lem kuning di pasaran.
Di masa modern ini beberapa brand telah berinovasi untuk menghasilkan produk lem kuning yang lebih ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah lem kuning yang Non-Toluene (tidak mengandung Toluene), sehingga menjadi lebih aman bagi kesehatan para aplikator apabila digunakan dalam jangka panjang.
Berikut adalah cara penggunaan lem kuning yang benar.
Pastikan anda memilih varian lem kuning yang sesuai dengan media yang akan anda rekatkan. Kesesuaian antara spesifikasi lem dan media yang akan direkatkan dapat memberikan hasil rekat yang maksimal.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, mulai pekerjaan anda dengan membersihkan kedua permukaan media yang akan direkatan. Pastikan permukaan kedua media bebas dari debu, kotoran atau minyak yang menempel, karena beberapa hal tersebut dapat mengurangi kekuatan rekat dari lem kuning anda.
Lem kuning umumnya diaplikasikan dengan cara mengoleskan lem pada kedua permukaan media yang akan direkatkan. Oleskan lem secara merata diseluruh bagian permukaan kedua media. Pada tahap ini anda perlu memerhatikan waktu yang tepat untuk kedua media direkatkan, atau biasa dikenal dengan istilah Open Time (setiap produk memiliki waktu yang berbeda), karena jika anda merekatkan kedua media secara langsung ketika lem masih dalam keadaan yang sangat basah, lem tidak akan merekat sempurna.
Ketika lem sudah dalam keadaan setengah kering, atau Open Time telah terpenuhi, rekatkan kedua permukaan media yang telah diolesi lem dan beri tekanan secara perlahan.
Setelah ditekan diseluruh permukaan secara merata, biarkan lem mengering seluruhnya. Pada umumnya, lem kuning bisa kering dalam waktu 10 - 30 menit dalam suhu ruang.
Dalam pengaplikasian lem kuning terdapat beberapa catatan penting yang harus anda perhatikan sebagai berikut:
Tack Time adalah waktu yang diperlukan untuk aplikator menyelesaikan proses pengolesan sebelum lem memasuki fase pengeringan. Misalnya Tack Time adalah 10 menit, maka dalam 10 menit aplikator harus sudah selesai mengoleskan lem ke seluruh permukaan media. Setiap produk memiliki Tack Time yang berbeda-beda, pastikan anda membaca lembar spesifikasi produk.
Open Time adalah waktu yang tepat untuk merekatkan kedua media yang telah diolesi lem. Misalnya Open Time adalah 10 menit, maka setelah anda selesai mengoleskan lem ke permukaan media, tunggu 10 menit baru kemudian anda rekatkan kedua permukaan media tersebut. Setiap produk memiliki Open Time yang berbeda-beda, pastikan anda membaca lembar spesifikasi produk.
Demikian adalah cara menggunakan lem kuning yang benar untuk mendapatkan hasil daya rekat yang maksimal. Jangan lupa untuk memperhatikan setiap point dan catatan penting agar hasil pekerjaan anda merekat sempurna.
Pastikan anda memilih produk lem kuning berkualitas dengan mutu teruji seperti Aica-Aibon yang memiliki beragam varian yang dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan anda.
BAGIKAN